[Movie Review] The Boy - Jadi baby sitter boneka berhantu, MAU?

Maksud hati pengen nonton Deadpool, tapi denger kabar kalo filmnya banyak sensor jadi males nonton versi bioskop. Mending nunggu download-an nya keluar aja, biar lebih puas nontonnya. Daripada ga jadi nonton di bioskop, gua mutusin nonton "The Boy" yang kalo liat sinopsis dan trailer-nya kayaknya film ini serem deh.

Di tulisan gua kali ini, sebisa mungkin gua ga bakal ngasih spoiler (aamiin). Karena diujung film ini twist ceritanya lumayan bikin gua terkejut.
The Boy bercerita tentang Greta Evans (Lauran Cohan) seorang gadis Amerika yang mencoba lari dari masa lalunya datang ke Inggris untuk menjadi pengasuh anak kecil di sebuah keluarga. Betapa terkejutnya Greta ternyata yang akan diasuhnya adalah sebuah boneka. Ya, boneka bernama Bhrams. Pemilik rumah sekaligus "orang tua" boneka tersebut meninggalkan Greta sendirian bersama boneka tersebut dan memberikan beberapa peraturan agar menjaga boneka tersebut dengan baik. Saat Greta melanggar peraturan tersebut, terjadi keanehan karena boneka tersebut ternyata "hidup".

Awalnya gua pikir film ini bakal mirip-mirip kayak Annabelle film horror yang menjadikan boneka sebagai objek horror-nya. Tapi ternyata film ini beda dengan cerita film-film hantu boneka lainya. Bahkan kalo bisa gua bilang film ini genre-nya bukan horror hantu-hantuan, tapi lebih ke thriller. Kok bisa kayak gitu? Mending nonton sendiri film nya.

Sebagai film horror thriller, efek-efek kejut dan merinding-merinding sedap bisa didapatin di film ini. Walaupun ga terlalu intens efek horrornya, banyak jedah dimana kita masih bisa "bernapas" tanpa takut untuk menikmati alur ceritanya. Yah lumayan lah sebagai film penghibur pengisi waktu weekend.


Untuk film ini gua kasih nilai 7/10

Trailer

[PC Game Review] Naruto Shippuuden Ultimate Ninja 4 - Cara cepat nonton Naruto



Kalian yang suka dengan anime dan suka main game pasti di tahun 2016 ini nungguin game fighting yang satu ini kan? "Naruto Shippuuden Ultimate Ninja 4". Kalo gua sih ga terlalu. Alasannya yang pertama karena gua uda lama ga ngikutin lagi serial anime ataupun komik Naruto (kepanjangan, uda kayak sinetron Tukang Bubur Naik Haji aja) dan yang kedua karena dari seri game Naruto Shippuuden Ultimate Ninja sebelumnya gua ga terlalu antusias sama gameplay-nya (karena menurut gua terlalu monoton). Tapi karena hype yang muncul beberapa bulan dan beberapa hari ini, gua akhirnya munutusin buat download (besarnya ga tanggung-tanggung hampir 35 GB) dan mainin game ini. Berharap dapat hal yang baru dan seru di game garapan Bandai ini.


Kesan pertama gua waktu nyobain Naruto Shippuuden Ultimate Ninja 4 adalah.... WTF, framerate ke-lock di 30 FPS. Denger-denger memang terjadi bad port untuk versi PC. Apalagi bagi pengguna kartu grafis NVidia kayak gua. Framerate mentok di 30 FPS. Bahkan kadang-kadang ngedrop sampe ke 10 FPS di beberapa scene sinematic. Tapi overall ga terlalu ngefek pada saat in game. Jadi masih bisa nyaman maenin ini game.





Untuk graphic gua akui ada peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Tapi cuma sedikit. iya sedikit, sedikit banget. Untuk ukuran game yang dipersiapkan untuk console next-gen, ga terlalu signifikan peningkatan kualitas grafis yang terjadi pada game ini.

Basically game ini merupakan game fighting dengan sudut pandang 3D dimana pemain bisa bergerak secara leluasa bukan cuma ke kanan atau ke kiri aja. Ada beberapa fitur yang ada pada game ini salah tiga nya ada Story, Adventure, dan Battle. My favorite yaitu Story mode. Seperti judul gua di atas, di Story mode kita akan ngikutin jalan cerita Naruto sesuai dengan alur cerita di komiknya yang uda tamat itu. Serunya kita bukan cuma duduk diam nontonin Naruto ngalahin musuh-musuhnya, tetapi kita juga ikut betarung (yaiyalah, kan lagi maen game bukan nonton youtube). Akhirnya gua tau jalan cerita Naruto sampe tamat (tanpa harus gua ngikutin episode animenya yang ratusan itu). Walaupun secara gameplay ga terlalu kompetitif bahkan terkesan repetitif tapi paling ga gua bisa menikmati Story Mode ini sampai tamat. Sistem pertarungannya hampir sama seperti seri Naruto Shippuuden Ultimate Ninja sebelumnya. Kita akan bertarung dengan kombinasi tombol yang sangat sederhana. Kita bisa bertarung sendiri, atau di-assist oleh 1 atau 2 karakter lainnya. Selain battle secara langsung, di Story mode juga diselingin gameplay kecepatan tangan dimana kita diharuskan menekan tombol tertentu dengan timing yang sudah ditentukan. Ada juga gameplay mesti lari dari kejaran musuh sampe nembakin musuh layaknya game pesawat terbang.


Untuk fitur Adventure disarankan dimaenin setelah kita namatin Story mode nya. Di sini kita berposisi sebagai Naruto dan dibantu oleh teman-temannya keliling desa ninja buat nyelesain misi-misi tertentu. Walaupun kita bisa bergerak bebas mengelilingi desa, tapi secara umum ini masih game fighting dimana beberapa misi mesti harus kita selesaikan dengan bertarung. Untuk Adventure mode ini sendiri ga terlalu gua mainin. Uda ga terlalu tertarik lagi setelah namatin game ini di Story Mode.

Untuk battle mode kita bisa bertarung layaknya game arcade, dimana kita bisa bertarung secara multiplay bersama teman atau ngelawan komputer.

So, terlepas dari beberapa kekurangan yang ada pada game ini seperti bad port dan sistem gameplay yang gitu-gitu aja, tapi sebenernya gua bisa enjoy mainin game ini. Paling ga untuk namatin Story Mode nya. Gua yang tadinya uda ga tertarik lagi sama cerita Naruto, setelah namatin game ini dan ngelihat ending dari cerita Naruto jadi penasaran untuk ngeliat kelanjutan cerita Naruto berikutnya. Seperti mungkin yang sudah diketahui kalau seri Naruto berikutnya akan dilanjutkan oleh anaknya Boruto. Kita liat aja apakah nanti cerita Boruto akan dijadikan game oleh Bandai.


















Untuk game ini gua kasih nilai 7,5/10

Download Here